KOMISI I DPR RI TINJAU PESAWAT TEMPUR SUKHOI

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Rabu (14/1) di Ruang Rapat menerima kunjungan Tim Komisi I DPR RI dipimpin wakil ketua komisi I DPR RI Drs. Guntur Sasono.

Sebelum meninjau obyek di Lanud Sultan Hasanuddin, Tim DPR RI yang berjumlah 14 orang dan 4 orang penghubung dan Marsma TNI Edy Priyono sebagai pendamping dari Dephan tersebut diawali pertemuan dan paparan oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin yang dihadiri oleh Komandan Wing 5 Kolonel Pnb. Arif Mustofa, para Kepala dinas, Komandan kesatuan, dan Pejabat Staf lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI I.B. Putu Dunia menyampaikan paparan yang diawali dengan sambutan mengatakan bahwa kami sangat berbahagia dengan adanya kehadiran bapak-bapak dari Komisi I DPR RI, karena kami yakini bahwa permasalahan-permasalahan yang diluar kemampuan kami mungkin bapak-bapak bisa membawa keatas, sehingga pelaksanaan tugas di kemudian hari akan lebih mudah, khususnya pengadaan kelengkapan dan persenjataan alutsista disamping fasilitas-fasilitas lainnya.kata komandan.

 

TUGAS PASPAMPRES SEMAKIN KOMPLEKS DAN TIDAK RINGAN

Memasuki “Hari Bhakti” ke-63 tahun 2009, Prajurit Paspampres akan menghadapi tugas yang semakin kompleks dan tidak ringan. Tahun 2009 adalah tahun Pemilu yang tidak lama lagi akan digelar untuk memilih wakil-wakil rakyat di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten-Kota serta Presiden dan Wakil Presiden. Dapat diperkirakan suhu politik nasional akan semakin hangat dan dinamis yang dapat berpengaruh terhadap stabilitas keamanan nasional.

Demikian sambutan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danpaspampres Mayjen TNI Marciano Norman selaku Inspektur Upacara pada Upacara Peringatan Hari Bhakti ke-63 Paspampres tahun 2009, Kamis (15/1) di Mako Paspampres, Jl. Tanah Abang II, No. 6 Jakarta Pusat.

Dihadapkan dengan peran, fungsi dan tugas pokok Paspampres yaitu menyelenggarakan pengamanan fisik langsung jarak dekat terhadap Pimpinan Nasional dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan, Paspampres memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk menjaga dan mengamankan VVIP dari setiap hakekat ancaman yang ada.

 

Pemerintah Harus Pertimbangkan Kenaikan Anggaran Pertahanan

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) meminta pemerintah untuk benar-benar mempertimbangkan kenaikan anggaran pertahanan, karena menyangkut keamanan dan kedaulatan negara.

Gubernur Lemhannas Muladi di Jakarta, Kamis (15/1), mengatakan Indonesia saat ini menghadapi ancaman keamanan yang sangat berat dan serius baik di tingkat nasional maupun regional.

“Beban yang harus ditanggung Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI sangat berat karena menyangkut keamanan dan integritas kedaulatan negara, tidak saja ancaman aktual tetapi juga ancaman tradisional seperti terorisme, separatisme, kegiatan ilegal ditambah kita akan menghadapi Pemilu,” ujarnya.

 

Alutsista Minim, TNI AD Kawal Negara Bermodal Semangat

Baru saja Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono bersama Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengumumkan anggaran pertahanan terbatas, TNI AD segera mengencangkan ikat pinggang. Tiadanya penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru, semangat menjadi modal terakhir menjaga kedaulatan negeri.

“Keterbatasan anggaran berpengaruh kepada pengadaan alutsista baru. Tapi, pengadaan SDM, dalam hal ini penambahan prajurit, tetap dilaksanakan seperti biasa,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Christian Zebua di sela-sela acara ulang tahun Dispenad ke-58 di Jakarta, Rabu (14/1).

Christian menyatakan prioritas penggunaan anggaran di tahun ini lebih ditekankan ke masalah perawatan alutsista. Apalagi, menurutnya, alutsista yang bisa digunakan normal hanya 75% dari total alutsista yang ada. Tapi, ia meyakinkan jika kondisi demikian tetap bisa mendukung tugas pokok TNI untuk menjaga kedaulatan.